Langsung ke konten utama

Eksistensi Rumah Produktif Indonesia English School dalam pusaran Covid 19

Cover Buku
 

Mempertahankan Produktivitas Diri di tengah Kebijakan Bekerja dan Belajar dari Rumah

Kekhawatiran akan kedekatan dan kontak dengan masyarakat karena takut tertular COVID 19, membuat kebijakan pemerintah terkait social distancing, menjadi langkah yang paling tepat dilakukan. Namun, tentunya hal ini harus didukung oleh sikap positif masyarakat dalam mematuhi protokol yang telah ditetapkan seperti peningkatan kesadaran dan kedisiplinan. Untuk melawan virus corona ini diperlukan peran serta masyarakat untuk hidup sehat dan taat pada peraturan pihak berwenang.

Berdamai dengan COVID-19 tidak berarti menyerah. Namun, kita diharapkan dapat mempertahankan produktivitas sekaligus aman dari COVID-19. Masyarakat harus terus menerapkan gaya hidup modis dengan pola pikir, sikap, dan pengalaman baru. Kita selalu diinstruksikan untuk menjaga kebersihan diri, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, menghindari keramaian, dan tidak bepergian untuk keperluan yang tidak mendesak.

Di tengah kebijakan jarak fisik, tidak dapat dipungkiri bahwa tinggal di rumah selama beberapa bulan tidaklah mudah, dan ini merupakan fenomena yang menantang. Di era milenial, di tengah aktivitas manusia yang padat dan beragam, tinggal di rumah dan kurang bergerak, dengan komunikasi sosial yang sempit di awal-awal pandemi tentunya sangat berdampak pada kesehatan emosional dan fisik. Selain itu, menyesuaikan diri dengan siklus hidup yang baru dan tidak normal dapat membahayakan kesejahteraan psikologis. Akibatnya, sebagian orang mengalami culture shock.

Namun demikian, menurut saya, kebosanan ini sebenarnya dapat dikelola oleh individu masing-masing dengan melakukan hal-hal yang produktif, menyenangkan, dan positif. Menjadi produktif dapat membantu menghindari aktivitas monoton, meningkatkan kepribadian dan keterampilan khusus, serta menghibur diri sendiri. Tak dapat dipungkiri, memanfaatkan koneksi internet dan sosial media sangatlah membantu kita untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi sehubungan dengan krisis covid 19 ini. Contohnya saja, social distancing dapat digunakan untuk berbisnis dan menjual produk secara online. Cara ini tentunya lebih produktif, hemat waktu dan tenaga dibandingkan berjualan offline. Setiap orang juga dapat berbagi ide dan bertukar informasi dalam komunitas dan jejaring virtual melalui komunikasi media sosial. Melakukan pertemuan, diskusi, kerja kelompok, koordinasi, bernyanyi bersama teman secara online adalah kegiatan yang menyenangkan.

Seseorang dapat mengetahui aktivitas yang telah dilakukan dan pekerjaan yang telah dihasilkan selama tinggal di rumah. Secara tidak langsung hal ini menimbulkan motivasi dan dorongan kepada orang lain untuk melakukan hal-hal produktif sesuai hobinya masing-masing. Selain itu cara ini juga dapat mengobati kerinduan untuk beraktivitas bersama teman-teman yang sering dilakukan sebelum pandemi COVID 19. Beberapa aplikasi digunakan untuk melakukan berbagai aktivitas online seperti WhatsApp, Facebook, Google Meet, Zoom, Google Classroom, dll. Orang dapat melakukan panggilan suara, chat / pesan teks, dan panggilan konferensi audio / video dari aplikasi ini.


Keberadaan Sekolah Bahasa Inggris Rumah Produktif Indonesia

Rumah Produktif Indonesia English School (RPI-ES) adalah sekolah yang berdiri sejak krisis pandemi COVID 19 yang melanda dunia. Sekolah Bahasa Inggris berbasis grup WhatsApp ini adalah sekolah di bawah payung Rumah Produktif Indonesia (RPI).

RPI dirintis oleh Yanuardi Syukur, pria produktif asal Tobelo, Maluku Utara, Indonesia Timur. Dia adalah seorang dosen dan penulis. Ia kemudian dipercaya menjadi presiden pertama organisasi ini. Rumah Produktif Indonesia juga merupakan organisasi berbasis WhatsApp yang dibentuk untuk mempertemukan masyarakat Indonesia yang produktif. Dengan berdirinya organisasi ini, para anggota diharapkan dapat saling memotivasi dan menyemangati untuk tetap berpikiran positif, melakukan sesuatu yang bermanfaat, menghasilkan karya yang fantastis, dan tidak membuat frustasi selama pandemi COVID 19 dan arahan social distancing. Pada 18 Maret 2020, RPI ditetapkan, sebulan setelah COVID 19 pertama di Indonesia diumumkan.

Di awal April 2021, Bapak Yanuardi, yang juga merupakan mentor dan motivator saya menuntaskan sebuah buku dalam program “satu bulan satu naskah”, kemudian mengajak saya untuk bergabung dalam RPI ini. Dan hanya dalam sebulan pertama, RPI telah berkembang pesat menjangkau seluruh tanah air. Hal ini tentunya menjadi momen yang baik untuk menambah jaringan dan mengembangkan networking, meski dari rumah. Dan pada kenyataannya, saya tak pernah sama sekalipun bertemu dengan sang presiden dan para anggota RPI lainnya yang berasal dari seluruh tanah air dalam dunia nyata. Namun meski demikian, kami tetap berkolaborasi dan bersinergi dalam berbagai macam kegiatan yang dilakukan s ecara virtual seperti webinar, workshop, rapat pengurus, dan lain sebagainya.

Seiring berjalannya waktu, selain menaungi Sekolah Bahasa Inggris (RPI English School), RPI juga memiliki banyak sekolah dan divisi, seperti Sekolah Cina, Sekolah Korea, Sekolah Arab, Islamic Center, Sekolah Media Kreatif, Sekolah Mandarin, Sekolah Parenting, Sekolah Riset dan Penulisan, dll. Seorang direktur memimpin sekolah dan divisi ini. Pendirian sekolah dan divisi tersebut pada awalnya untuk memetakan kepentingan anggota yang memiliki latar belakang beragam.

Rumah Produktif Indonesia English School sendiri didirikan pada tanggal 2 Mei 2020 di bawah komando sang Direktur, Maghdalena. Tidak ada persyaratan khusus untuk bisa menjadi peserta di grup tersebut. Anggota yang bergabung dengan sekolah ini adalah mereka yang memiliki minat untuk belajar bahasa Inggris. Para anggota belajar secara gratis.

Tidak ada guru dan siswa di Sekolah Bahasa Inggris berbasis grup WhatsApp ini. Semua anggotanya adalah pelajar yang ingin belajar bersama untuk meningkatkan produktivitas diri. Oleh karena itu, direktur memiliki tanggung jawab yang besar untuk mengontrol dan mengelola sekolah. Dalam menjaga stabilitas grup, direktur dibantu oleh Deputy of Direktur (Wakil Direktur) yang kebetulan jabatan tersebut diamanahkan kepada saya.

Selain kedua penanggungjawab ini, RPI ES juga memiliki memiliki board of expert atau dewan ahli Pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Asing  yang berkontribusi dalam memberikan sumbangsih ide tentang desain program, pengembangan kurikulum, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan inovasi untuk meningkatkan kualitas sekolah. Beberapa admin grup juga ditunjuk untuk membantu mengontrol kelancaran pendistribusian materi dan diskusi dalam grup, yang mana para penanggungjawab secara bergiliran mengarahkan dan memandu proses pembelajaran dan mengevaluasi tugas anggota jika diperlukan.


Proses Pembelajaran di Rumah Produktif Indonesia English School

Rumah Produktif Indonesia English School merupakan inovasi pembelajaran Bahasa Inggris berbasis aplikasi baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Uniknya, sekolah bahasa Inggris berbasis grup WhatsApp tidak ada kaitannya dengan kurikulum sekolah formal. Grup ini dibentuk atas dasar kesadaran dan inisiasi diri orang-orang produktif Indonesia. Kehadiran kelompok ini memberi ruang dan kesempatan bagi warga untuk meningkatkan potensinya dengan bergabung dan belajar bersama untuk tujuan tertentu.

Seperti yang telah saya uraikan sebelumnya, RPI-ES memiliki aturan, jadwal studi, dan kurikulum yang disusun oleh pengurus kelompok dengan melibatkan dewan ahli dalam pengajaran bahasa Inggris. Meskipun sekolah Bahasa Inggris berbasis grup Whatsapp ini bersifat informal, peraturan kelompok dan jadwal belajar diatur seperti sekolah formal. Ini bertujuan untuk mendisiplinkan anggota kelompok dan memperjelas arah pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Perbedaannya, pembelajaran bahasa Inggris di sekolah cenderung membebani siswa dengan keharusan untuk lulus mata pelajaran wajib ini. Sebaliknya, pelajar yang belajar bahasa Inggris di RPI ES didasarkan pada keinginan dan kesadarannya, dan mereka tampak lebih nyaman. Peserta yang melanggar peraturan atau tidak mengikuti jadwal belajar pada waktu tertentu tidak akan dikenakan sanksi seperti di sekolah umum. Pembentukan grup ini untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia yang ingin meningkatkan produktivitas dirinya, khususnya dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, anggota yang tidak mematuhi aturan kelompok akan berdampak pada dirinya sendiri.

Ada beberapa peraturan di RPI ES. Pertama, anggota diharapkan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam kelompok baik dalam program pembelajaran maupun obrolan sehari-hari. Kedua, Bahasa Indonesia diperbolehkan ketika menemukan kendala dalam mengungkapkan sesuatu berbahasa Inggris, namun kami harus menggunakan tanda petik pada kata / kalimat berbahasa Indonesia tersebut. Ketiga, semua anggota dapat berbagi pengetahuan dan informasi positif apa pun dalam grup, seperti artikel, idiom, lelucon, tetapi tidak mengandung konten pornografi atau berbahaya lainnya. Keempat, setiap anggota kelompok memiliki kebebasan untuk menanggapi setiap informasi yang dibagikan. Respon tersebut bisa berupa pemberian pertanyaan, mengumpulkan tugas, atau memberi nasehat. Kelima, peserta harus menyebarkan sikap positif, produktif, dan saling mendukung antar sesama anggota kelompok. Keenam, anggota kelompok tidak diperbolehkan untuk merendahkan anggota lain yang memiliki kemampuan bahasa Inggris yang lebih rendah. Ketujuh, anggota kelompok harus berkomitmen untuk mematuhi semua aturan dan mencoba berpartisipasi dalam obrolan harian dan kegiatan pembelajaran terjadwal. Kedelapan, jika anggota tidak dapat berpartisipasi dalam pembelajaran pada waktu tertentu, disarankan kepada kami untuk dapat mengumpulkan tugas keesokan harinya.


Jenis Kegiatan Pembelajaran di RPI-ES

Aktivitas dalam grup Sekolah Bahasa Inggris berbasis WhatsApp ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu aktivitas terfokus dan aktivitas bebas. Kegiatan terfokus adalah pembahasan materi pembelajaran tertentu pada waktu yang dijadwalkan. Bahan ajar dibagi menjadi empat macam; menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan. Tujuannya untuk meningkatkan keempat keterampilan bahasa Inggris tersebut. Kegiatan ini dipandu dan diarahkan oleh seorang Person in Charge (PIC) yang telah diberi amanah bergiliran. PIC biasanya adalah mereka yang menjadi administrator harian RPI-ES dan beberapa dewan pakar. Selain itu, beberapa anggota kelompok lainnya dijadwalkan untuk memandu proses pembelajaran secara sukarela. PIC tidak berarti mereka lebih mahir berbahasa Inggris. Karena itu, mereka tidak mengajar. Mereka hanya memandu alur pembelajaran agar lebih terarah. Mereka juga memotivasi peserta yang kurang aktif untuk tidak khawatir membuat kesalahan tata bahasa dan dapat meggunakan bahasa Indonesia dengan mengacu pada peraturan RPI ES point 2 dengan menggunakan tanda petik. Kami juga didorong untuk lebih terlibat dan berpartisipasi dalam mengungkapkan pendapat dan mengumpulkan tugas.

Kegiatan bebas adalah obrolan sehari-hari dengan berbagai topik. Peserta bisa saling menyapa dengan mengucapkan "halo" atau "selamat pagi". Anggota lama juga kerap menyapa anggota baru dengan mengucapkan "selamat datang" atau "selamat menikmati suasana grup", dilanjutkan dengan pertanyaan seputar identitas sehari-hari selama pandemi covid 19 dan kami kadang membuat janji bertemu setelah COVID 19 lenyap. Beberapa dari anggota grup menjadi lebih dekat, dan kami melanjutkan pembicaraan dalam obrolan pribadi. Seperti hubungan kakak adik yang tiba-tiba terjalin antara saya dengan Sang Direktur, Maghdalena yang kerap saya panggil dengan sapaan manja Kak Ilen.

Dalam grup WA ini, kami terkadang mendiskusikan trending topik yang diselingi dengan lelucon untuk menciptakan suasana yang rileks, nyaman, dan fleksibel. Hal ini dimaksudkan untuk mengubah pola pikir masyarakat Indonesia yang menganggap bahasa Inggris rumit, membebani, dan membosankan.


Manfaat Bergabung di Rumah Produktif Indonesia English School

            Sebagaimana survei kecil-kecilan yang telah dilakukan oleh admin grup mengenai motivasi yang mendasari para anggota untuk bergabung dalam Rumah Produktif Indonesia English School ini bervariasi. Begitupun dengan saya. Ada banyak manfaat yang saya peroleh, baik yang berhubungan langsung dengan peningkatan keterampilan Bahasa Inggris maupun manfaat lainnya, seperti mendapatkan banyak relasi baik dari dalam maupun luar negeri sehingga memperluas jaringan pertemanan, mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dari hasil sharing dengan sesama anggota grup, dan tentunya kami dapat berbagi ilmu dan nilai-nilai positif sehingga dapat saling memotivasi untuk bangkit dan tetap berproduktif di tengah pusaran covid 19 yang mengguncang dunia. Ketiga manfaat ini persis dengan motto Rumah Produktif Indonesia yaitu belajar, berkawan, dan bergembira. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Task 16: Final Examination

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF PROGRAM STUDI DILUAR KAMPUS UTAMA MAKASSAR PROGRAM STUDI PERIKLANAN UJIAN AKHIR SEMESTER (U A S) GENAP Mata Kuliah English for Specific Purpose Advertising Hari/Tanggal          Rabu/ 25 Mei 2022 Dosen Dr. Widya Rizky Pratiwi, S.Pd., MM W a k t u 11.55 Bobot kredit 2 sks Kelas/ Semester IR21A/ Dua Sifat Ujian Penugasan berbasis proyek Tahun Akademik 2021/ 2022   Deskripsi Ujian: Ujian Akhir Semester yang diberikan pada mata kuliah English Specific Purpose for Advertising terdiri dari dua sesi yaitu sesi pert...

Administrator

Selain dikelola oleh author, website ini juga dikelolah oleh beberapa tim administrator, diantaranya:

Task 13 & 14: Group work of chapter 4

  https://www.facultyfocus.com/ After getting to know marketing tools and reading the text in chapter 4, students are required to understand more deeply the reading contents and master marketing tools to provide capital when they involve themselves in business and marketing tools. Therefore, at the 13th meeting, students were divided into three groups to complete assignments based on their groups. Below is the group members' name and the tasks: Group 1: Nurmila, Khadafi Task: 10 questions of reading text (with answers) Group 2: Rahmatullah, Muh Aldi, Nurmaulana Task: 20 vocabularies of reading text (with pronunciation and definitions) Group 3: Fatwah Cholis, Jumarni Task: 20 marketing tools (with explanations) Then, after finishing all the assignments,  at the 14th meeting,  the students are asked to practice directly what they have done in the previous meeting. Here, the students should read and pronounce the tasks.